Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jangan Hanya Anti, Tapi Harus Peduli Sama Perokok!

Rabu, 09 April 2014 | 06.00 WIB | 0 Views Last Updated 2014-04-08T23:00:03Z

FIB UGM

BERITA TERBARU "Selamat kepada para Jagoan yang hadir saat ini. Kalian berani memilih jalan yang terjal, di mana banyak orang memilih untuk tidak peduli. Dan suatu pilihan yang berat namun tepat jika justru memilih untuk melawan, bukan karena memusuhi tapi karena kita sayang dan peduli.”

Ucapan bernada kepedulian itu disampaikan Presiden 9cm Indonesia, Widio Wize Ananda Zen ketika membuka 1st Summit Global Cigarettes Movement di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian para pemuda yang gelisah dengan semakin meningkatnya jumlah perokok belia setiap tahunnya.

Selama dua hari,  pelajar SMA dan mahasiswa se-Indonesia yang merupakan pegiat gerakan anti rokok mengikuti berbagai seminar, workshop dan aksi di Kota Pelajar.  Mereka tergabung dalam 9cm Regional Jakarta, 9cm Regional Bandung, 9cm Regional Bogor, 9cm Regional Yogyakarta dan 9cm Regional Surabaya.

Seminar bertajuk “Mencari Arah Baru Gerakan Anti Rokok” menghadirkan Manager Program Muhammadiyah Tobacco Control Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (MTCC-UMY) Fauzi Ahmad Noor, S.IP dan Sukiman Mochtar Pratomo yang merupakan seorang penggerak sosial dan mantan petani tembakau. Dalam paparannya, Fauzi menjelaskan tentang regulasi rokok dalam pemerintahan. Dia mengkritik kebijakan Kawasan Tanpa Rokok masih belum bisa terlaksana dengan baik dengan sanksi yang tegas.

Fauzi juga menjabarkan dokumentasi aksi dan audiensi tentang anti rokok telah banyak dilakukan dengan DPRD dan juga dengan pemerintah setempat. Tidak hanya memberi pemaparan, Fauzi pun menantang 9cm Indonesia, sebutan untuk anak muda pegiat kampanye anti rokok, untuk merancang gambar ajakan tidak merokok yang baik dan menarik. Nantinya, poster kampanye itu akan dipasang dalam billboard atau baliho di lima  titik strategis kota Yogyakarta.

Sementara itu, Sukiman bercerita tentang jalan hidupnya sebagai mantan perokok dan petani tembakau. Menurut Sukiman, sebelum memerangi rokok, kita harus mengenali dulu apa saja keasyikan merokok. Sukiman sendiri sudah merokok sejak SMP. Bahkan, dia pernah menghabiskan tiga bungkus rokok dalam sehari.

Selain aktif merokok, Sukiman juga seorang petani tembakau di desanya, di Klaten, Jawa Tengah. Namun, Sukirman bertekad berhenti merokok sejak 2000. Kegigihannya berbuah manis. Pada 2005, Sukirman berhasil tidak merokok sama sekali. Hebatnya lagi, dia mengalihkan kegiatan pertaniannya ke tanaman yang lebih menguntungkan seperti cabai.

Keberhasilan Sukiman dalam berhenti merokok dan beralih tanam  menular ke teman-temannya di desa. Kisah inspiratif Sukiman membuatnya kerap diundang sebagai pembicara di berbagai seminar besutan kampus serta talkshow di media massa. Bahkan, Sukiman pernah melakukan presentasi di Swiss dan juga Jepang.

Di akhir sesinya, Sukiman menekankan bahwa kita tidak boleh hanya anti rokok. Sebaliknya, kita juga harus peduli kepada para perokok dan menyadarkan mereka.

Setelah sesi seminar, peserta menuju ke Asrama Haji Yogyakarta untuk melakukan workshop. Pengampu workshop Yayi Suryo Prabandari, Dra., M.Si., Ph.D., menjelaskan strategi mentukan jenis-jenis perokok dan bagaimana cara mengatasi mereka. Yayi berharap, gerakan 9cm Indonesia dapat benar-benar bisa mengampanyekan gerakan antirokok di Indonesia.

Workshop dilakukan dalam tiga kelas yang berbeda, yakni kelas Advokasi dan Kebijakan, kelas Materi dan Program, dan kelas Media Kreatif. Masing-masing regional membagi anggotanya sesuai kelas tersebut dan berdiskusi untuk menentukan arah gerakan berikutnya. Kemudian, semua peserta berkumpul dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.

Keesokan harinya, para Jagoan 9cm menuju ke area Grha Sabha Pramana UGM untuk melakukan aksi kreatif. Daerah ini dipilih karena setiap Minggu pagi banyak mahasiswa dan masyarakat sekitar berolahraga di sana. Aksi yang dilakukan 9cm diawali dengan Flashmob berupa senam pagi dengan gerakan Senam Poco-Poco.

Kemudian Jagoan 9cm menyapa masyarakat serta membagikan air mineral dan permen. Sementara itu, beberapa Jagoan 9cm menggelar aksi teatrikal bertema merokok membunuhmu, lalu diikuti dengan sosialisasi gerakan 9cm Indonesia. Secara keseluruhan, aksi ini mendapatkan apresiasi dan dukungan yang baik dari mahasiswa dan masyarakat yang hadir di sana.
Di akhir 1st Summit ini, disepakati bahwa untuk 2nd Summit akan berlangsung di Kota Bandung pada tahun depan.

×
Berita Terbaru Update