Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jaminan Kapolri Agar Naskah Ujian Nasional Tak Bocor

Sabtu, 12 April 2014 | 01.00 WIB | 0 Views Last Updated 2014-04-11T18:00:04Z

LJK

BERITA TERBARU - Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia (Polri) menyatakan, naskah Ujian Nasional (UN) tidak akan ada yang bocor. Korps baju cokelat ini pun sudah berkoordinasi untuk mengamankan pendistribusian naskah tersebut sampai ke seluruh SMA/ sederajat yang tersebar di Indonesia.

"Kebocoran naskah tidak ada. Kalau ada SMS maupun media sosial tentang kunci jawaban, saya pastikan itu tidak benar. Polri punya jaringan dengan operator seluler (untuk mendeteksi kecurangan)," ungkap Kapolri Jenderal Pol Sutarman kepada wartawan, di Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) Polri, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Sutarman juga mengatakan, kerusakan naskah atau lembar jawaban di daerah segera akan ditindaklanjuti. Sebab, cadangan naskah dan lembar jawaban sudah disiapkan di kantor polisi terdekat atau tempat lain.

"Soal tidak boleh dibuka. Hanya dibuka sesuai dengan jadwal. Pengamanan dijaga sehingga tidak ada kebocoran atau rusak tempat penyimpanan naskah," tegasnya.

Sementara, terkait kekhawatiran telatnya pendistribusian naskah UN dan lembar jawaban, Sutarman, menginstruksikan untuk mengirim ke beberapa tempat yang sulit dijangkau.

"Saya ingatkan untuk Kepulauan Riau dan Papua, harus didahului. Transportasi, sesuai dengan geografis. Kepala Dinas Pendidikan diminta bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam pendistribusian ke sekolah," paparnya.

Jenderal polisi bintang empat ini, meminta pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memastikan naskah yang akan diantar sudah benar. Sehingga, tidak terjadi kesalahan pendistribusian.

"Saya minta H-1 sudah mendekat ke sekolah. Sehingga tidak ada keterlambatan. Sesuaikan daerah masing-masing," terang Sutarman.

Dia menambahkan, terkait potensi adanya kecurangan massal. Petugas polisi akan diturunkan ke sekolah dengan cara menyamar.

"Mereka tidak menggunakan seragam atau pakaian preman. Sehingga, murid-murid tidak mengetahui kehadiran polisi. Anggota tidak masuk ruang ujian, tapi masih dalam lingkungan sekolah. Sehingga, para murid merasa tenang," pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update