BERITA TERBARU - Kemampuan anak muda Indonesia dalam teknologi robotika tidak perlu diragukan lagi. Tim pelajar dan mahasiswa Indonesia kerap menjuarai kompetisi robotika di tingkat dunia.
Terakhir, dua tim dari Politeknik Elektronika Surabaya (PENS), Effiro dan tim Eilero berhasil menyapu bersih gelar juara pada kontes robot internasional di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat (AS) 5-6 April lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menyatakan kebanggaannya atas prestasi mereka. "Keberhasilan tim PENS menunjukkan bahwa mahasiswa dan perguruan tinggi Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional," kata Nuh, seperti dilansir laman Kemendikbud, Jumat (11/4/2014).
Kebanggaan Mendikbud bertambah karena salah satu anggota tim PENS merupakan mahasiswa penerima Bidikmisi. Hal ini, kata Nuh, menunjukkan bahwa mereka yang berasal dari latar belakang tidak mampu dapat mencetak prestasi jika diberi kesempatan.
"Tugas kita adalah memberikan kesempatan itu," imbuhnya.
Pada kejuaraan dunia itu, tim Effiro PENS menurunkan tiga robot yang dinamai PENS, Senior Effiro dan ER2C. Ketiga robot yang berlaga dalam kategori pemadam api divisi senior beroda ini menyabet gelar juara satu, dua dan tiga.
Keberhasilan tim Effiro ditiru oleh tim Eilero yang turun pada kategori divisi berkaki. Robot bernama Walking Effiro menduduki peringkat pertama setelah tahun lalu harus puas di posisi juara kedua.
Keberhasilan PENS dalam kompetisi robotika tingkat dunia sudah dimulai bertahun-tahun lalu. Rutin menjadi peserta kompetisi ABU Robocon, PENS juga langganan menyabet berbagai gelar juara. Di antaranya, Juara Dunia di NHK International Robot Contest di Koriyama, Jepang , atau ABU Robocon pada 2001 serta Second Runner-Up dan ABU Robocon Award serta ROHM Special Award di ABU Robot Contest 2013 di Danang, Vietnam.
Prestasi lainnya, meraih peringkat tujuh besar dunia di RoboCup 2013 untuk Kategori Humanoid Kids di Eindhoven, Belanda dan kontes kapal cepat tanpa awak RoboBoat 2013 di Virginia, Amerika Serikat.