BERITA TERBARU - Untuk menghadapi tantangan di masa depan, setiap kampus harus terbuka terhadap berbagai perkembangan dan perubahan. Seperti yang dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang "mencuri" ilmu dari Belanda untuk pengembangan kurikulum bidang kemaritiman.
Sharing ilmu dan pengalaman tentang pelabuhan itu terselenggara atas kerja sama Jurusan Transportasi Laut ITS, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, dan Kedutaan Besar Belanda di Indonesia. Kegiatan tersebut bertajuk Port Development and Logistic Policy: Sharing Experiences Indonesia and Netherlands.
Dalam seminar tersebut, kedua pihak saling bercerita pengalaman terkait pembangunan pelabuhan dari beberapa sektor. Dari sektor pendidikan misalnya, ITS mengaku mengadopsi kurikulum pembelajaran tentang maritim yang telah diterapkan di Belanda.
"Kami mengikuti bagaimana cara Belanda mengembangkan kurikulum mereka," ujar Ketua Jurusan Transportasi Laut ITS, Tri Achmadi, seperti dikutip dari ITS Online, Selasa (8/4/2014).
Tidak hanya itu, Jurusan Transportasi Laut juga belajar banyak dari Belanda terkait bagaimana cara membangun jaringan dengan industri-industri profesional dalam bidang maritim. Dengan berbagai kerja sama, mahasiswa akan dapat belajar banyak secara langsung dengan pihak industri bahkan sebelum lulus kuliah.
Dia menambahkan, kurikulum baru pendidikan tinggi memungkinkan pihak industri untuk ambil bagian dalam memberikan materi kepada mahasiswa terkait kebutuhan dunia kerja.
"Adanya kurikulum baru 2014-2019 mendukung instansi pendidikan untuk bersinergi dengan pihak industri," tuturnya.
Senada dengan Tri, Direktur STC Group Albert Bos juga menyatakan pentingnya membangun koneksi antara pendidikan dan pelatihan. Dia menilai, perguruan tinggi dapat membantu mengatasi persoalan yang dihadapi pihak industri, khususnya dalam bidang logistik dan pelabuhan.
"Edukasi dan praktik itu merupakan dua hal yang sangat berkaitan dan penting. Adanya koneksi dengan ITS sangat memudahkan perusahaan kami dalam melakukan penyelesaian masalah logistik dan pelabuhan di Indonesia," papar Albert.