DEPOK - Universitas Indonesia (UI) baru mampu meraih peringkat 30 dalam prestasi ajang penilaian kampus hijau di dunia versi UI, yakni UI Green Matric. Peringkat itu turun dari tahun sebelumnya ketika UI mampu menyabet posisi 25.
Kekhawatiran itu sudah diprediksi sebelumnya oleh pencetus UI Green Matric Gunawan Tjahjono. Namun dia optimistis bahwa UI tetap mampu menjadi yang terbaik. Alasannya, UI memiliki hutan kota terbesar di Jawa Barat dan DKI. Hutan kota seluas 100 hektare ini dilengkapi dengan sejumlah situs danau.
Alasan lain, kata Gunawan, jumlah peserta semakin banyak, yakni 300 universitas di seluruh dunia. Gunawan menyebut, salah satu penyebab turunnya ranking UI adalah banyak berubahnya fungsi lahan hijau menjadi area perparkiran.
Gunawan mengakui, perubahan fungsi lahan ini menjadi peringatan UI. Jika perubahan itu bertahan terus, UI tidak akan bisa bertahan tahun selanjutnya.
"Itu kami akui. Dari segi skor kami tak menurun, tetapi kami yang selenggarakan penilaian ini, harusnya tidak terpuruk," kata Gunawan di Gedung Rektorat UI, Jumat (17/1/2014).
Dia menegaskan, UI akan menambah riset yang pada bidang kampus hijau ini. Bahkan, jika bisa, mereka akan menerapkan riset di setiap bidang. Salah satu caranya, kata Gunawan, dengan mengalihkan lapangan lahan keras menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain itu, mahasiswa juga harus mulai dengan gerakan mengurangi penggunaan kendaraan.
"Setahap demi setahap pasti bisa. Masalah sampah bisa ditangani, misalnya dengan kebijakan gerakan mahasiswa," imbuhnya.
Pakar Sumber Daya Air dan Lingkungan UI Nyoman Suwartha menambahkan, sejumlah fakultas kini juga memiliki beberapa lubang biopori dan sumur resapan sebagai konservasi air. Pihaknya juga akan meningkatkan mesin Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang ada di UI.